BDT hadir sebagai alternatif dari ruang-ruang publik yang bersifat konsumeristik. Di saat dunia tergila-gila dengan kecanggihan dunia virtual. kami memilih menghadirkan sebuah ruang berbentuk perpustakaan fisik. Di tengah masyarakat yang mengglorifikasi kehidupan instan serta berorientasi pada hasil yang lebih penting daripada proses, kami mengajak masyarakat untuk berproses, dimulai dari membaca buku konvensional. Pengingat bahwa nasi yang ada di piring tidak terjadi begitu saja sebagaimana di dunia virtual. Ada proses panjang, mulai dari menanam padi hingga memasaknya. Seperti itu juga saat kita membaca sebuah buku, membaca satu persatu kata dari judul hingga penutup.
BDT merupakan simbol pengingat bahwa selama masih memiliki raga, manusia tidak bisa terlepas dari proses manual. Dunia virtual tidak akan menghilangkan kebutuhan kita akan hal-hal dasar seperti makan, tidur, dan bernapas. Selain itu manusia sebagai makhluk sosial akan selalu membutuhkan interaksi tanpa sekat virtual. BDT bukan sekadar perpustakaan untuk menyimpan buku, tetapi untuk menyimpan, merawat dan mengembangkan pengetahuan.
Ruangan ini ada di lantai 1, satu area sama dengan kafe Makan Di Tebet (MDT).
Di ruangan ini, pembaca boleh makan dan minum sambil baca dan diskusi.
Di ruangan ini, pembaca gak boleh bawa makanan dan minuman, kecuali air mineral ya! Kami juga adain air buat isi ulang botol minum kamu.
Gak beda jauh sama ruang baca, ruang pikir juga punya peraturan yang sama yaa! Cuma air mineral yang boleh.
Ruangan ini gak bisa dipake pembaca buat baca yaa, ruangan ini cuma bisa dipake kalo udah reservasi sewa ruangan doang.
Tebet Barat Dalam Raya 29, Tebet,
Jakarta Selatan